Selasa, 03 Januari 2012

Emir mahira lebih milih IPhone daripada blackberry

Jika Anda sudah pernah menonton film Garuda di Dadaku (GDD) tahun 2009 silam, pastinya Anda sudah tidak asing lagi dengan sosok Emir Mahira, pemeran Bayu dalam film tersebut. Paseban berkesempatan berbincang dengan remaja yang akrab dipanggil Emir ini, Sabtu 10 Desember 2011 kemarin, saat Premiere Film Garuda di Dadaku 2 di XXI Bandung Supermall.
Emir Mahira bercerita, setelah kesuksesan film Garuda di Dadaku, banyak tawaran film yang menghampirinya, tak seberapa lama setelah itu, Emir muncul di film Melodi, lalu bermain dengan akting yang luar biasa sebagai anak autis di Film Rumah Tanpa Jendela.
“Sebenarnya nggak ada kesulitan memerankan sosok Bayu di film (GDD), karena karakter Bayu itu mirip sama saya, cuman untuk berperan sebagai Aldo dalam film Rumah Tanpa Jendela, sangat susah karena itu bener-bener pengalaman baru bagi saya, saya sempat punya teman-teman autis, saya bergaul dengan mereka dan saya belajar dari sana,” cerita anak ke-2 dari 3 bersaudara ini.
Lewat Film Rumah Tanpa Jendela dan perannya sebagai anak autis itu pula lah sekaligus membuktikan eksistensi dan kualitas akting Emir sehingga dia berhasil menyabet Piala Citra sebagai Pemeran Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2011, dan mengalahkan aktor senior yakni Alex Komang, Ferdy Tahir, Oka Antara dan Tio Pakusadewo. Sungguh luar biasa bukan?
Walapun Emir Mahira ini sudah bisa dibilang sukses berkarir di Indonesia, namun penyuka sepak bola ini rela rehat sejenak dari dunia entertainment Indonesia. Pertengahan Juni 2010, Emir pindah ke Singapura karena orang tuanya dipindahtugaskan di sana. Mendengar cerita tersebut, Paseban pun makin tertarik dengan cerita Emir, terutama dalam dunia telekomunikasi di Singapura.
“Saya punya handphone pertama waktu kelas 7, hanphone-nya Nokia E71, itu bekas dari ayah saya, heheee..” ucap peraih penghargaan Best Performance di Festival Teheran, Iran 2011 ini.
Gadget yang dimiliki Siswa kelas 9 Internasional School Singapura (ISS) saat ini adalah iPhone 4. Semenjak pertama kali memakai produk Apple tersebut, dirinya mengaku tak ada keluhan atau masalah dengan gadget-nya tersebut. “Saya nyaman-nyaman saja, pakai iPhone 4 enak kok, nggak ada masalah yang berarti,” tambahnya,
Emir memang berbeda dengan remaja seusianya yang mungkin lebih tertarik dengan BlackBerry. Mengenai hal itu, rupanya Emir Mahira punya alasan tersendiri. Menurut remaja yang pernah bersekolah di Sekolah Sepak Bola Arsenal ini, di Singapura hanya segelintir orang yang memakai BlackBerry.
“Remaja di sana banyak yang memakai iPhone, dalam berkomunikasi lewat handphone di sana juga lancar, kalau kirim SMS juga cepet, nggak pernah pending, jadi saya nyaman-nyaman saja dengan gadget dan operator yang saya gunakan sekarang,” tutup Emir ramah. [HJ]